Hetalia: Axis Powers - Taiwan

Senin, 16 Oktober 2017

Sepatah Pagi

Dan lagi,
aku terjebak pada ilusi,
terpikat tokoh fiksi yang ku cipta sendiri,
terjerembab dalam mimpi yang tak kunjung pagi.

Dan lagi,
senjaku padam,
pada hari yang kian malam,
terselip ocehan pada senyum masam,
apakah aku kembali muram?

Malamku usai terbitlah pagi,
ketika mimpi tak lagi ilusi,
kau datang beri nyata yang riang,
tentang cinta kau mencipta ruang.

Pagiku riang menjelang siang,
tentang kamu yang berbisik lantang,
berbisik tentang kamu dan sayang,
sayangnya, aku lagi lagi terjebak dalam sayang yang jalang.

Lalu jingga menghampiri lagi,
hangatmu masih terasa seperti pagi,
senjaku datang denganmu yang masih lantang,
yang masih berbisik tentang kamu dan sayang.

Malamku kian romantis,
denganmu yang tersenyum manis,
menghangatkan dingin yang kian mengikis,
ah, sadis.

Waktu mulai menunjukkan pukul 00:00,
semakin larut kau menusuk rusuk,
semakin aku merasa takluk,
pada hadirmu yang terlalu masuk.

Aku terdiam,
Kau menikam,
ah, sayang,
ternyata aku hanya pemimpi yang malang.


-LK-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah membacanya, happy reading :)