Hetalia: Axis Powers - Taiwan

Kamis, 26 Mei 2016

Masih Teruntuk Kau, Rizky Aditya Algiffari.

Tak pernah lagi terdengar suara alunan mu yang dulu sering kau lantunkan. Kemana kau? Sehat kah? Rindu aku kah? Atau mungkin sudah lupa kah? Haha konyol.

tik tok tik tok....

Beberapa lama lagi kau akan seperti ini? Seperti menghilang padahal ada. Seperti tenggelam padahal ada. Aku rindu kau yang dulu.

Kau: Sahabat dunia maya. Rizky Aditya Algiffari.

Sahabat? Apa pantas disebut sahabat? Saling sayang? Tentu! Apa perlu bertatap mata untuk merasakan sayang? Hmm, sepertinya tidak. Kenapa aku percaya? Sepertinya kau meyakinkan. Ceritamu, sedikit tak masuk akal tapi tetap saja aku percaya. Ini aku yang bodoh atau kau yang pandai bermain cerita? Ah! Peduli setan!

Leukimia, penyakit apa itu? Kenapa berani menyerangmu? Punya masalah apa kau dengan Leukimia? Ah, iblis! Penyakit pengganggu hidupmu. Iyakan, Ki?

Masih teruntuk kamu, Rizky Aditya Algiffari.

Aku tak pernah peduli kau mau berbohong ataupun jujur tentang ceritamu 2 tahun lebih itu. Yang jelas, aku tau kau seseorang yang membuatku nyaman.

Sekarang, kau berada di ICU. Ingatlah, Ki. Hidupmu sebentar lagi tak lagi abu abu, sesaat lagi kau akan tau berwarna apa hidupmu, hitamkah atau putih. Yang jelas, Tuhan tau apa yang terbaik untuk kau.

Kalau kau mau pergi, tolonglah beri aku kesempatan untuk menatap mata sayu sendu mu sebentar saja. Pamit lah, Ki kalau memang kau ingin pergi.

Kalau kau ingin di sini, melihat anakmu tumbuh menjadi remaja yang cantik dan tampan, tolong lah bertahan kalahkan leukimia itu. Lihatlah pertumbuhan anakmu.

Tolong, kuat lah melawan. Aku tau kau kuat. Tapi kalau memang kau tak sanggup, sudahlah kau pamit. Aku hanya perlu melihat langsung senyum dan tangismu, di depan mataku. Lalu biar ku peluk tubuh lemahmu itu!

Komplikasi itu memang sialan, meminta paksa tubuhmu. Tapi percayalah, Ki. Bahwa Tuhan tak akan pernah salah memberi keputusan. Kau akan pergi atau kau akan tinggal, itu rahasia Tuhan.

Kau: Sahabat dunia maya, Lekaslah bangkit. Mari bercerita seperti dulu, seperti kau yang tak pernah sakit.



With love -LK-