Hetalia: Axis Powers - Taiwan

Sabtu, 24 Januari 2015

Pernahkah Kau?

Pernahkah kau merasa berada di dalam jurang paling seram? Pernahkah?
Pernahkah kau merasa berada di mana dirimu terhempas sekencang mungkin? Pernahkah?
Pernahkah kau merasa di dalam gelap paling gulita? Pernahkah?
Pernahkah kau merasa sakit teramat pedih? Pernahkah?
Pernahkah kau merasa terhapus paling hilang? Pernahkah?
Pernahkah kau merasa tertusuk paling tajam? Pernahkah?
Pernahkah kau merasakan itu semua?

Ya! Aku pernah. Aku pernah merasa berada di dalam jurang paling seram, ya, di jurang yang kau ciptakan khusus untuk membuangku.
Ya! Aku pernah merasa terhempas sekencang mungkin, ya, dihempaskan mu. Di hempas dengan berbagai angin masa lalu mu.
Ya! Aku pernah merasa di dalam gelap paling gulita, ya, di sisimu. Kau seakan menggelapkanku, tak memberi sedikitpun cahaya yang kau punya. Membiarkan aku terlarut dalam gulita, membiarkan aku tenggelam dalam sisi gelapmu.
Ya! Aku pernah merasa sakit teramat pedih,ya, Dalam pelukmu, aku merasa sakit. Dalam genggammu aku merasa pedih. Karena semua hanya semu dan kepalsuan perasaanmu semata.
Ya! Aku pernah terhapus paling hilang, ya, dihapuskanmu dan dihilangkan dari perasaanmu yang paling dalam. Ditenggelamkan dalam semu dan harapan kosong. Hilang.
Ya! Aku pernah merasakan tertusuk paling tajam, ya, tentu saja merasa ditusuk dengan sikap kesemuan mu, merasa perih merasa pedih merasa sakit merasa hilang merasa terhapus merasa gulita merasa ditusuk setajam tajamnya pisau perasaan.

Aku pernah merasakan itu semua, apakah kau pernah? Oh, tentu tidak. Karena aku tak akan tega melakukan hal yang sama kepada manusia yang aku anggap berharga. Memilikimu adalah mudah, mempertahankanmu adalah sulit, bertahan dengan sikapmu yang dari hari ke hari tetap seperti itu adalah sakit.
Sikapmu bagaikan pedang tajam, menusuk hingga ke rusuk, mencabik sebagian perasaan yang tak lagi mungkin mengharapkan kebaikanmu yang semu.

Aku harap, kau tak akan pernah merasa demikian. Karena apa? Karena aku sayang kamu. Karena aku cinta kamu. Karena aku begitu tak mau melepasmu dengan begitu mudah, semudah aku mencintaimu.

-LK-

Jumat, 09 Januari 2015

Perkenalkan.

Hai, selamat dini hari. Omong-omong sudah 2 kali aku post puisi puisi dari relung pikiran yang tenang, nih. Tapi belum sekalipun aku perkenalkan diri..
Kenalin, namaku Lutfi Kuntari. Bisa dipanggil "dede maudy" (maksa). Hehe. Post kali ini nggak usah pake bahasa yang terlalu puitis puitis gitu yaa, karna emang pada kenyataannya aku nggak bisa bahasa puitis. Post sebelumnya juga emang lagi belajar puitis aja :p
By the way, kalian kira aku perempuan atau laki-laki? Dari background blog aku yang pink pink gitu kalian sudah tau doong pasti aku perempuan tulen yang feminin banget... Tapiiiiiii....... kalian pasti bingung waktu baca nama aku "LUTFI". Banyak orang bilang, itu kan nama untuk laki-laki. Kata siapa untuk laki-laki aja? Perempuan juga bisa, contohnya aku :p

Okaay, nama sudah. Sekarang umur. Yaak umur aku berapa yaa? Berapa sih? Berapa doong? Wkwk.
Umur aku saat ini baru 18 tahun, oh iya aku mahasiswi semester 3 looh.. (pamer). Aku ambil jurusan komunikasi prodi Public Relations. Yang sebenarnya prodi itu bertolak belakang sama kepribadianku yang cenderung pendiam dan susah bergaul dengan orang baru. Bukaann, bukan karna nggak mau kenalan sama orang lain, aku suka nggak pede sama penampilan aku yang apa kadarnya. Huhu. Cupu banget ga sih aku?

Yak yaak pindah topik. Apa lagi sih yang perlu diketahui ketika mengenalkan diri? Aku nggak tau, nih.
Untuk saat ini, cukup sekian perkenalan diri aku..

Selamat dini hari.
Selamat membaca^^



Biasakan tinggalkan konentar setelah membaca :D
Terima kasih.


Lutfi Kuntari
Depok, 9 januari 2015